Sabtu, 02 April 2016

Cerita-Q bersama Al Quran


Ja'far Shidiq
Ja’far Shidiq, itulah nama populer beliau waktu di pesantren. Orangnya kalem, baik dan murah senyum. Beliau lahir di Jakarta, 20 April 1995,. tentunya usia yang cukup muda beliau telah menyelesaikan hapalannya 30 juz, semoga kita bisa mengikuti jejak beliau yang tetap istiqamah menghapal Al Quran sampai selesai, Amiin.... 

Setelah menyelasaikan Sekolah Menengah Atas (SMA), beliau langsung meneruskan pendidikannya di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung mengambil program Tahfidz, Baitul Quran (BQ) itulah Unit yang mengelola amanah tersebut.  
Jarak yang begitu jauh dari kampung halaman, tidak mengundurkan semangat beliau dari menuntut ilmu, khususnya menghapal quran; Kp. Kelapa RT.002/009 Citayam, tepatnya beliau berasal. Mungkin salah satu yang membuat beliau tetap semangat dan istiqamah dalam menuntut ilmu, karena prinsip atau motto beliau dalam mengarungi samudera kehidupan ini hee, lebay dikit; yaitu "Setiap orang adalah guru, Setiap tempat adalah kelas, Setiap kejadian adalah  ilmu", Masya allah luar biasa bukan...


September 2013 (angk 07) beliau masuk ke BQ Daarut Tauhiid, dan selesai maret 2016 jadi kira-kira 31 bulan beliau menyelasikan hapalannya.

Adapun tujuan menghapal beliau bisa kita simak dibawah ini;

-   Menggapai ridho Allah, washilah menghafal Quran
-       Ingin memberi mahkota kepada ke dua orangtua
-        Dan memberi 10 tiket surga kepada saudara
Masya allah merinding saya nulisnya_coz dingin di cijanggel hee tapi beneran ini tujuan yang luar biasa dan tentunya Allah me-ridhoi nya Insya Allah amiin...

Nah, nie rahasia beliau dalam menghapal Al quran., boleh kita coba metode beliau mudah-mudahan cocok buat kita yang pemula atau yang sudah mulai menghapal tapi belum dapat metode yang cocok. Jadi cara beliau adalah dibaca 3 kali bolak-balik lalu dibaca artinya, dibaca perkata, lalu menghafal. Dan diberi tanda 5 baris-5 baris. emm itu dia rahasianya, silahkan di coba...!

Dan tentunya tuk masalah ini jangan ditiru yah, semoga ini jadi pelajaran untuk beliau dan untuk kita. Rasa malas yang sulit dillawan, dan jarangnya muroja’ah yang menjadikan rasa malas itu datang, itu kendala beliau ketika menghapal., dan katanya ayat-ayat yang berkaitan tentang hari kiamat yang menjadi kendala dalam menghapalkan juga. 

Adapun Pesan dan Kesan beliau: 

- Kesan selama menjadi santri tahfidz di Daarut Tauhiid sangat menyenangkan, banyak pengalaman yang sulit dilupakan. Penuh ilmu dan hikmah yang dapat diamalkan.
-  Pesannya untuk sahabat-sahabat Quran, tetap semangat dalam bersabar bersam Quran. Teruskan perjuangan hingga khatam 30  juz. Tetap semangat dan istiqomah.
Nahh ini Pengalaman beliau selama di Pesantren, semoga ada hikmah serta pelajaran untuk kita dalam menuntut ilmu, khususnya dalam menghapal Al Quran.  
           Pada awal mula datang ke pondok DT, asramaku bertempat di Gegersuni, awal mulaku  menghafal di masjid Gegerkalong, bersama ustadz Ghozwan. Setelah selang 5 bulan asramaku pindah ke asramaDaarul Hufadz yang bertempat di Cijanggel, masih bersam austadz Ghozwan. Di tempat Cijanggel ini udaranya memang lebih sejuk di banding asrama di Gegersuni, namun entah kenapa diriku merasakan tidak betah. Tidak lama aku di Cijanggel, aku minta izin untuk pindah ke asrama di Karawang, Daarut Taqwa. Alhamdulillah perjalanan/ proses perizinan tidak begitu sulit, hingga kini aku sudah berada di asrama baru. Pada bulan Agustus, yaitu asrama Daarut Taqwa, Karawang, Loji, Tegal Panjang, walaupun asram di Karawang ini agak panas, dan jauh, namun hati merasakan kenyamanandan betah bersama teman-teman baruku. Kini guruku  bukan lagi ustadz Ghozwan, tetapi ustadz Riza, beliau guru yang sangat baik.
          Ketika sedang asyiknya menghafal di bawah teriknya matahari kami sebagai santri karawang mendapat kabar bahwa bulan desember nanti kita akan dipindahkan lagi ke Bandung.Entah masalahnya apa,karena kami sebagai santri sami’na wa atha’na saja sama guru. Dan pada akhirnya kami pun pindah pada bulan Desember 2014 lalu. Kini asramku kembali di Daarul Hufadz Cijanggel. Sedikit kangn juga merasakan sejuknya udara dan indahnya pemandangan Cijanggel. Karena memang Cijanggl ini bertmpat di bawah gunung Burangrang. Hari pun terus berjalan, kami para santri sangat menikmati kebersamaan hari-hari kami bersama Quran. Satu –persatu teman-teman kami keluar, karena memang sudah menyelesaikannya 30 juz.
          Begitulah pengalamanku bersama STQ DT, berpindah tempat ke sana- kemari, namun harus tetap istiqomah menghafal Quran. Hikmah yang bisa didapat dari pindah-pindanya asrama adalah begitulah kehidupan duni, pindah-pindah. Namun kita semua pasti akan menemukan tempat yang sesungguhnya yakni alam kubur, dan surga/nerakalah tempat pilihan kita. Semoga kelak kita bisa berkumpul di surga-Nya.
          Kini pun akhirnya aku dikaruniakan hafalan ziyadah 30 juz, pada hari rabu malam kamis, 30 Maret 2016, pukul 20.19 WIB. Semoga teman-temanku bisa menyusulnya, Aamiin. (Edt. Ipan setiawan)
Prestasi       :-  Tasmi 5 juz (1-5)
                     -  Juara II futsal (PPM CUP)