Selasa, 17 Mei 2016

Cerita-Q bersama Al-Quran_Edisi 3

Soleh Bawazir
Santri yang satu ini, adalah santri tahfidz yang berasal dari kampung pasir mulus, Pangalengan, Bandung, Jawa barat.  Usianya relatif masih muda,  kira-kira baru 15 tahun tepatnya pada tanggal 8 Juli 2001/ 16 robiul akhir 1422. 

SOLEH BAWAZIR, mmm itulah namanya, unik dan jarang didengar ditelinga orang indonesia. BAWAZIR katanya nama itu pemberian ayahnya yang diambil dari nama ulama timur tengah dan SOLEH itu sendiri tentunya tidak asing dengan nama ini dan sudah akrab di telinga kita, Indonesia banget he...,mudah-mudah paduan nama dari timur tengah dan indonesia ini menjadikan chemistry dari segi wawasan ilmu, sikap maupun karakter beliau, tentunya nama ini mudah-mudahan menjadi doa untuknya, Amiin.    

Setelah menyelesaikan pendidikannya tingkat SD, Soleh mulai merapat ke DT untuk mengikuti program pendidikan lanjutan setingkat SMP dan kemudian SMA, yang waktu itu namanya MTF DT (Ma'had Tafaqquh Fiddiin) Daarut Tauhiid. Tapi Qadarullah lembaga ini tidak berlanjut, sehingga para santri-santrinya dipindahkan ke lembaga Tahfidzul Quran BQ Daarut Tauhiid, dan Soleh ini alhamdulillah Salah satu santri yang sampai sekarang ini masih bergabung dan tecatat sebagai santri beasiswa yang Insya Allah akan menyelesaikan hapalannya di tahun 2016 ini Amiin.

"Meraih ridho Allah, bisa melihat Allah di surga nanti dan khidmat untuk umat hingga akhir hayat", Masya Allah itulah Motto Hidupnya.

Pada bulan APRIL 2015 Soleh tercatat sebagai santri Tahfidz Baitul Quran Angkatan 10.
Adapun tujuan Soleh menghapal Quran: "Meraih ridho Allah, menyematkan mahkota kepada ke 2 orangtua di surga nanti, insya allah"
Bulan AGUSTUS / SEPTEMBER 2016, target beliau menyelesaikan atau mengkhatamkan hapalanya. Amiin, mudah-mudahan tercapai yach...
Dan Soleh ini mungkin bisa dikatakan berbeda dengan yang lainnya, karena beliau termasuk santri yang bisa menghapal cepat, waktu itu Soleh bisa menyelesaikan 1 Juz dalam waktu seminggu, dan waktu di tasmikan pun lancar, kemungkinan beliau bisa menyelesaikan lebih cepat dari itu, Masya Allah

Inilah METODE MENGHAPAL beliau "Membaca di ulang-ulang, memahami kandungannya dan pahami kosakata dalam Al quran". mungkin inilah rahasia beliau sehingga bisa seperti itu. 
Dan ini mungkin bisa jadi catataan buat kita juga terkait KENDALA KETIKA MENGHAPAL dan Soleh terkendala dengan "Maksiat dari diri saya". Semoga kita benar-benar diberikan kesungguhan dan kekuatan untuk bisa menjauhi maksiat dari kita sendiri.
PESAN DAN  KESAN: 

KESAN: Sangat menyenangkan punya teman yang sholeh yang insya allah masuk surga semuanya. PESAN: Teruslah berdzikir kepada Allah dalam berbagai kondisi- ingatlah mati sebelum nyawa di kerongkongan dan sebelum matahari dari barat. Khidmatlah kepada orang tuaselalu karena mereka adalah pintu surga terbesar yang kita miliki, jangan pernah sia-siakan waktu dengan mereka.
Silahkan disimak Cerita Singkat beliau selama nyantri di Baitul Quran, semoga ada hikmahnya.

PENGALAMAN SELAMA PESANTREN:
Saya alhmadulillah punya teman baik-baik walaupun ada sebagaian yang nakal, saya sangat suka dengan orang yang akhlaknya bagus, meskipun awal masuk pesantren saya dipaksa, tapi alhamdulillah kesananya ingin sendiri saya saat awal masuk sangat suka di buli, saya dulunya sangat sakit hati saat di caci. Tapi alhamdulillah saya di beri petunjuk, nasehat dari Aa gym bahwa segala hal yang menyakitkan itu sebenarnya dari dosa saya sendiri dan yang menyakitkan itu adalah mungkin penghapus dosa saya mungkin nasihat dari Aa gym adalah teguran langsung dari Allah.

Selasa, 10 Mei 2016

Qta bersama karena Qur'an


"Jarak, Suku, bahasa bukan lagi penghalang_yang mana saat ini Qta bisa berkumpul dan bersua di halaqoh Quran,..."

Rihlah Santri BQ ikhwan 
Itulah Quran, bisa merubah dari kegelapan jadi derang benderang, dari hati yang biadab jadi hati yang santun dan beradab. Quran adalah penuntun, petunjuk hambanyanya yang rindu akan cintaNya. Cinta yang setiap saat akan menjadi penolong, penghibur dan menjadi jalan Qta akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Semoga Qta terpilih menjadi hambanya yang dititipi Nur yang bersumber dari Quran,
sehingga setiap langkah, ucapan serta tindakan akan dituntun. Amiin

Terima kasih sudah menjadi bagian dari cerita Qt bersama Al Quran, semoga Qta di berikan kekuatan untuk senantiasa istiqomah sampai akhir hayat nanti. amiin (Panse)





Minggu, 08 Mei 2016

Cerita-Q bersama Al Quran_Edisi 2

Keluarga besar Daarul Hufadz dan Aa gym (Yudistira di bulatan)

Yudistira Sapta Mahendra, itulah nama aslinya. kalau kita sering juga memanggilnya Tomas. Aneh memang namanya, kayak kebarat-baratan. Tapi itulah ke unikannya, nyebelin, lucu, nge’gemesin hii...dan orang yang seumuran Yudis bisa kebilang aneh dan jarang, karena Yudis ini penggila baca buku. Apapun bacaannya dilahapnya sampai habis, emm sereum he., maksudnya di baca sampai tuntas dan Yudis ini adalah santri termuda yang ada di Daarul Hufadz Cijanggel, Ia baru berusia 13 tahun tepatnya pada tanggal 07 Juni 2003_Cianjur.
Sampai-sampai waktu sakitpun masih sempet-sempetnya baca buku dan selesai pula bacanya, padahal buku itu terbilang tebal, mmm tapi itulah Yudis. Walaupun baru keluaran SD tapi pengetahuannya luar biasa, 2 Jempol buat Yudis :) .
Dan Ia di lahirkan Ds.Hegarmanah, Rt.03,Rw.02 Kec. Tanggeung, Kab.Cianjur.
Man saara ala darbi washala (Siapa yang berjalan di jalannya, akan sampai di tujuan), itulah Mottonya_mungkin ini yang membuat Yudis seperti sekarang ini.
Oy btw terkait hapalan Qurannya gimana nie??? Tadi yang di bahas buku terus yaa,hee_ayo tongkrongin dulu...
Ia mulai gabung dengan Baitul Quran yaitu pada bulan Agustus 2015/Angkatan ke-11, adapun tujuan menghapal Ia ingin ngeBahagiain Orang tua. Dan target menyelesaikan hapalannya yaitu selama 2 tahun, dengan sehari selembar atau lebih, masya allah semoga istiqamah Dis.
Adapun metode menghapal Yudis dengan : Baca 20x, Ulang pake hapalan 30x. Sedangkan kendala dalam menghapal : Gak faseh pas baca lagi.
KESAN DAN PESAN : Cijanggel is the best place ever

PENGALAMAN SELAMA DI PESANTREN :
Jujur, saya gak niat ke pesantren, ini Cuma disuruh ibu, yah ini episode berikutnya Allah SWT, dan jujur, saya gak niat untuk ngapal Quran, cuman ibu selalu ingin saya bisa hapal Quran. Dan  ibu anter saya untuk belajar Quran sampai 5x tapi tetep gagal
Langsung pas saya lulus SD, ibu anter saya ke DT, untuk nyantren, pas sudah daftar ke BQ, saya belum  masuk dulu karena nunggu untuk daftar ulang,bulan agustuslah saya di tes, alhamdulillah masuk juga, 5 bulan di bawah (DT) bosen, kesal dan sebel.
Akhirnya saya dipindahkan  ke atas(Cijanggel), disini, saya agak baikan, meski sudah dibotak 2x, dihukum karena berantem. Disini alhamdullah saya dapat 19 surat (meski agak lupa) saya kangen dan suka disini(Cijanggel).
Kesan di pesantren : Saat udah daftar, saya nunggu datang lagi, pada bulan Agustus, saya nunggu dites, eh ternyata gak datang, beruntung ada tes lagi di aula Darul Hidayah, dites oleh Ust.Yusuf, masuk  ke BQ udah, sebetulnya saya gak suka dibawah, maka gak cerita pas di MIDC, sampai saya, dan 2 santri lainnya dipindahkan ke Cijanggel, selama tersiksa dibah selama 5 bulan, saya gak bisa nulis lagi untuk ungkapkan perasaan ini, semoga Cijanggel bisa saya ingat orang tua, adik, sanak saudara, dan tentunya Allah. Dan doakan, semoga banyak yang masuk BQ, gak peduli usia, suku, negara, darah,dll. Sekian (Edit_Ipan Setiawan)