Minggu, 10 Juni 2012

Di Balik Jilbabmu Yang Biru


Di senja sore itu,
matahari mulai meneduhkan segala kehangatan yang menuntun pada kegelapan.
Langit biru yang mengiringinya menjelma jadi hamparan luas lembayung keemasan.
Sang Rembulan malampun siap menjalankan tugasnya;
menyejukkan pandangan, menentramkan hati kehilapan dan rasa syukur kepasrahan.

Mengiringi di waktu senja itu...
Langkah kaki mulai menyelusuri jejak-jejak yang pernah tersimpan.
Dan Ku temukan waktu pertama, karena di balik jilbabmu yang biru.
Kesederhanaan yang terpancar pada dirinya, dengan gendongan anak kecil di pangkuannya.
Betapa sulit hati itu tuk tundukkan kepekaan hati padanya,
Dan...
Lama sudah perjalanan panjang itu melewati lika-likunya,
Hingga di akhir, ketetapan hati senantiasa memberikan sentuhan jiwa,
menuntun pada jalan keridhaan-Mu.
Yang seolah memberikan peringatan hambanya yang hilap.
Yakni keinginan yang suci sesuai fitrah Syariat-Mu.
...
Sesaat pintu itu terbuka,
tak ada yang berbeda dengan isi ruangan itu,
namun
Sejenak pandangan itu terjatuh pada jilbabmu yang biru lagi.
Emm..
Jilbab yang membalut kesuciannya, sedikit berbeda dengan sebelumnya.
Subhanallah,
Ingatkan akan komitmen dengannya...!!!
..
Yakinkan hati ini akan ketetapanMu.
Kau telah menyediakan tulang rusuk yang sesuai dengan setiap hambanya.
.
Lindungi dan berikan naungan keimanan padanya, Ya Allah.
Dan yakinkan di penghujung kesiapan nanti,
bahwa Ia yang terbaik, untuk menyempurnakan sunnahKu nanti
Amiin..